Selain Candi Borobudur, Magelang masih punya banyak tempat
wisata lain yang tidak kalah keren untuk dikunjungi. Beberapa diantaranya
adalah tempat wisata bernuansa alam pegunungan. Salah satunya adalah Air Terjun
Kedung Kayang. Air terjun ini berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu
serta berada di perbatasan Kabupaten Magelang dan Boyolali yakni Desa Wonolelo,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Klakah, Kecamatan Selo,
Kabupaten Boyolali
Jika kamu pernah berkunjung ke Ketep Pass, berarti kamu
sudah cukup dekat dengan Air Terjun Kedung Kayang. Lokasi air terjun ini hanya
sekitar 3 km dari Ketep Pass. Air Terjun Kedung Kayang memiliki tinggi sekitar
40 meter dengan volume air yang cukup tinggi. Lokasinya berada di ketinggian
sekitar 950 mdpl
Seperti biasa, untuk bisa sampai ke lokasi air terjun kita
harus jalan kaki terlebih dulu melewati jalanan setapak selama sekitar 20 menit
dari lokasi parkir kendaraan. Keindahan air terjun ini bisa dinikmati dari
berbagai sisi. Baik dari atas, samping atau depan. Area di sekitar air terjun
sendiri sudah dikembangkan sedemikian rupa untuk menjadi sebuah tempat wisata.
Di sekitar sana sudah ada beberapa fasilitas penunjang seperti penginapan serta
bumi perkemahan. Suasana di lokasi air terjun sendiri tidak terlalu ramai
sehingga kita bisa menikmati kesegaran alam dengan lebih leluasa
Bisa ngapain aja di Air Terjun Kedung Kayang?
Kedung Kayang merupakan air terjun dengan debet air yang
cukup tinggi. Meski begitu, masih relatif aman untuk mandi di bawah air terjun.
Air yang jatuh dari air terjun ini mengalir ke sebuah sungai kecil berbatu.
Karna berada di ketinggian 950 mdpl maka suasana di sekitar air terjun terasa
sangat segar. Hanya ada suara gemuruh air terjun serta canda tawa para
pengunjung yang akan terdengar di sekitar lokasi air terjun. Suasana semacam
ini sangat ideal untuk berkontemplasi seraya menyegarkan pikiran agar kembali
kreatif saat kembali ke rutinitas
baca juga:
http://explormagelang.blogspot.co.id/2017/12/sejarah-candi-borobudur.html
baca juga:
http://explormagelang.blogspot.co.id/2017/12/sejarah-candi-borobudur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar