Rabu, 13 Desember 2017

Air Terjun Kedung Kayang

Tempat-tempat wisata yang anti mainstream.

Selain Candi Borobudur, Magelang masih punya banyak tempat wisata lain yang tidak kalah keren untuk dikunjungi. Beberapa diantaranya adalah tempat wisata bernuansa alam pegunungan. Salah satunya adalah Air Terjun Kedung Kayang. Air terjun ini berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu serta berada di perbatasan Kabupaten Magelang dan Boyolali yakni Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali

Jika kamu pernah berkunjung ke Ketep Pass, berarti kamu sudah cukup dekat dengan Air Terjun Kedung Kayang. Lokasi air terjun ini hanya sekitar 3 km dari Ketep Pass. Air Terjun Kedung Kayang memiliki tinggi sekitar 40 meter dengan volume air yang cukup tinggi. Lokasinya berada di ketinggian sekitar 950 mdpl

Seperti biasa, untuk bisa sampai ke lokasi air terjun kita harus jalan kaki terlebih dulu melewati jalanan setapak selama sekitar 20 menit dari lokasi parkir kendaraan. Keindahan air terjun ini bisa dinikmati dari berbagai sisi. Baik dari atas, samping atau depan. Area di sekitar air terjun sendiri sudah dikembangkan sedemikian rupa untuk menjadi sebuah tempat wisata. Di sekitar sana sudah ada beberapa fasilitas penunjang seperti penginapan serta bumi perkemahan. Suasana di lokasi air terjun sendiri tidak terlalu ramai sehingga kita bisa menikmati kesegaran alam dengan lebih leluasa

Bisa ngapain aja di Air Terjun Kedung Kayang?
Kedung Kayang merupakan air terjun dengan debet air yang cukup tinggi. Meski begitu, masih relatif aman untuk mandi di bawah air terjun. Air yang jatuh dari air terjun ini mengalir ke sebuah sungai kecil berbatu. Karna berada di ketinggian 950 mdpl maka suasana di sekitar air terjun terasa sangat segar. Hanya ada suara gemuruh air terjun serta canda tawa para pengunjung yang akan terdengar di sekitar lokasi air terjun. Suasana semacam ini sangat ideal untuk berkontemplasi seraya menyegarkan pikiran agar kembali kreatif saat kembali ke rutinitas

baca juga:
http://explormagelang.blogspot.co.id/2017/12/sejarah-candi-borobudur.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar